Senin, 06 September 2010

Sholat

Bersiap berdiri dengan badan posisi tegap menghadap kiblat termasuk jari2 kaki semua menghadap kiblat ukurannya pada tepi luar kaki lurus dan sejajar tepi bahu sehingga merenggakan lebar kedua kaki sesuai dengan porsi lebar kedua bahu. Tatapan mata selalu kearah tempat sujud dan tidak memejamkan mata selama sholat dalam posisi apapun juga. Semua posisi tersebut juga harus dipertahankan pada saat sudah bangkit dari ruku maupun sujud.

Takbir Takbir mengangkat kedua tangan dengan jari2 rapat sejajar telinga maupun bahu pada situasi sholat sendiri atau cukup sampai di depan dada pada saat bermakmum. Takbir pada rakaat pertama disebut takbiratul ihram. Sedangkan takbir berikutnya dilakukan juga setelah bangun ruku dan setelah dari tasyahud awal disebut takbir intiqal.
Qiyyam Qiyyam lanjutan takbir dengan meletakan tangan kiri di antara pusar dengan dada dan tangan kanan memegang pangkal tangan kiri pada posisi atas atau bersedekap. Qiyyam ini menjadi kesatuan dengan takbir.
Rukuk Ruku’ dengan kedua kaki tetap tegak lurus sambil membungkukan badan kedepan sampai sisi belakang kepala rata dengan punggung sehingga badan dan kaki hampir 90 derajat dengan telapak tangan kanan menggenggam kaki kiri dan tangan kiri menggenggam kaki kiri pada posisi dimana tangan2 lurus juga.
I’tidal mengangkat punggung serta tangan dengan gerakan seperti takbir.
sujud1.jpg Sujud dengan meletakan kedua tangan ke lantai kemudian menyusur ke arah depan sambil dengkul menyentuh lantai hingga posisi paha 90 derajat dengan lantai lalu letakan kening dan hidung ke lantai dan siku tetap berada di atas lantai, kemudian rapatkan kedua telapak kaki.
sujud-22.jpg
sujud-31.jpg Itirasy duduk antara dua sujud dengan melipat kaki kiri kearah kaki kanan dan jari2 kaki kanan ditekuk sementara telapak kanan menghadap kebelakang sehingga dilihat dari segala sisi 90 derajat dengan lantai. Telapak tangan berada di masing2 ujung dengkul.
telunjuk1.jpg Tasyahud Awal dengan duduk seperti itirasy sambil menggerakan telunjuk kanan sebagai isyarat sementara jari2 lain tetap pada posisinya, sedangan Tasyahud Akhir sama halnya dengan duduk itirasy tetapi kaki kiri tidak diduduki melainkan di arahkan lebih ke kaki kanan.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIAN PADA BACAAN SHOLAT

Dzikir2 ataupun ayat-ayat harus diucapkan dengan cukup didengar telinga sendiri. Terkecuali sebagai imam ada yang syaratkan untuk di keraskan maka apabila bacaan tsb dikeraskan oleh imam hendaklah makmum menyimaknya. Diucapkan satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya.

Membaca Surat dalam sholat wajib sebaiknya membaca surat secara lengkap kecuali pada sholat sunnah tidak mengapa dari beberapa ayat pada surat yang panjang dengan tidak mengurangi makna kumpulan ayat2 tsb.

Ruku membaca dzikir2 yang disyariatkan sebanyak tiga kali ataupun lebih hingga dua belas kali.

I’tidal membaca dzikir berbarengan dengan gerakan I’tidal.

Sujud membaca dzikir2 yang disyariatkan sebanyak tiga kali ataupun lebih hingga dua belas kali lanjutkanlah berdo’a sesuai sunnah selama sujud atau cukup dalam hati jika menggunakan bahasa sendiri. Waktu sujud merupakan salah satu waktu dimudahkannya terkabul do’a.

Mengucapkan Salam berbarengan dengan gerakan salam.

Mengucapkan Amin berbarengan dengan imam dan makmum dengan dua harkat ‘A’ dan enam harkat ‘min‘ sehingga memiliki arti “Kabulkanlah”.

Semoga bermanfaat.


sumber:mydin.wordpress.com/islam/sholat/

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

ff

CO.CC:Free Domain
Program Affiliate Indowebmaker

dakwa ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO